Eh, kamu sekarang jadi wirausahawan ya?”
“Eh, bukan. Aku lebih ke arah wiraswasta sih.”
Nah loh. Apa bedanya? Apakah ini seperti bedanya martabak manis dan terang bulan? Atau kayak bedanya kamu ngaku single, tapi tiap malam masih stalking mantan?
Dalam obrolan sehari-hari, istilah wirausaha atau wiraswasta sering dipakai secara bergantian. Tapi tunggu dulu, jangan-jangan kamu udah sok-sokan buka usaha kecil-kecilan tapi belum tahu bedanya. Yuk, kita kulik dengan cara yang nggak bikin ngantuk, tapi juga nggak sesat.
Secara Bahasa, Mirip. Tapi Akar Filosofinya Beda Tipis
Wirausaha berasal dari kata “wira” (berani) dan “usaha” (ya, usaha). Artinya? Orang yang berani mengambil risiko dalam menjalankan usaha sendiri. Biasanya dikaitkan dengan inovasi, ide baru, dan penciptaan lapangan kerja. Contohnya: kamu bikin aplikasi pencari warteg terdekat—itu wirausaha.
Wiraswasta, di sisi lain, agak lebih luas dan general. “Swasta” artinya bukan milik pemerintah. Jadi wiraswasta bisa merujuk ke siapa saja yang mengelola bisnis non-pemerintah, entah itu punya sendiri, kerja sama, atau bahkan jadi freelance. Contohnya: kamu buka laundry kiloan, terus jalanin sendiri, itu juga bisa disebut wiraswasta.
Jadi, wirausaha atau wiraswasta, dua-duanya sah. Tapi biasanya, “wirausaha” lebih diasosiasikan dengan entrepreneur modern yang inovatif dan punya visi jangka panjang, sementara “wiraswasta” lebih ke arah pelaku bisnis mandiri secara umum.
Mana yang Lebih Keren? Ya Tergantung Feed Instagram Kamu
Di zaman sekarang, kata “wirausaha” terdengar lebih catchy. Lebih startup-vibes. Lebih bisa dijadiin bio LinkedIn. “Saya adalah wirausahawan di bidang eco-friendly lifestyle product.” Wah, langsung dapet aura calon TED Talk speaker.
Sementara “wiraswasta” terdengar lebih membumi. Lebih cocok buat orang yang buka bengkel, warung, atau jasa servis AC panggilan. Tapi bukan berarti lebih rendah. Justru kadang yang kelihatan sederhana itu cuannya lebih konsisten, daripada yang sok estetik tapi stok barang aja belum beres.
Jadi, Kamu Termasuk Wirausaha atau Wiraswasta?
Jawabannya: bisa dua-duanya. Tergantung kamu maunya disebut apa, dan bagaimana kamu menjalani usaha itu. Mau jualan nasi uduk sambil pake sistem pre-order lewat aplikasi? Bisa jadi wirausaha. Mau buka jasa print skripsi di deket kampus pakai mesin bekas? Bisa juga wiraswasta.
Yang penting bukan labelnya, tapi niat dan konsistensinya. Jangan mentang-mentang kamu ngerasa “wirausaha sejati”, terus gengsi belajar dari tukang jus pinggir jalan yang omzetnya bisa ngalahin gaji pegawai BUMN.
Kesimpulan: Wirausaha atau Wiraswasta, Asal Nggak Was-was Jalani Usahanya
Mau kamu pakai istilah wirausaha atau wiraswasta, intinya satu: kamu sedang berjuang membangun sesuatu dengan tangan sendiri. Dan itu layak diapresiasi, meski orderan baru dateng satu minggu sekali.
Jadi, jangan terlalu pusing soal istilah. Karena ujung-ujungnya, yang paling penting adalah: bisnismu jalan, pelanggan senang, dan kamu tetap waras meski dikejar deadline dan cicilan.